Dalam sehari-hari kalian pasti sering mendengar bahkan mengkonsumsi tanaman ajaib ini, selain di gunakan untuk bahan bumbu penyedap makanan, Bawang putih ini memiliki beberapa khasiat sebagai salah satu obat yang dapat mengobati berbagai penyakit. diantara penyakit yang dapat di atasi biasanya influenza, letih, lelah, sulit tidur, asma, cacingan, dan gatal-gatal.
SEJARAH SINGKAT BAWANG PUTIH
Menurut beberapa sumber Bawang Putih berasal dari daerah Asia Tenggara, di antaranya wilaya Cina dan Jepang yang beriklim subtropis. Dari wilayah inilah bawang putih tersebar sampai ke belahan penjuru Dunia.
Bawang Putih sudah di kenal oleh manusia cukup lama. Dalam Sejarah Mesir Kuno pernah di sebutkan bawhwa dalam keberhasilan pembangunan piramida bawang putih sangatlah berperan penting. Pada asat itu para budak yang sedang membangun piramida itu di beri makan menu utamnya yaitu Bawang Putih alesanya agar para budak tetap sehat dan kuat. Dan pada masa jaman itu, Bawang Puti di yakini dan di percayai mampu memberikan daya tahan tubuh yang luarbiasa.
Sedangkan bagi Bangsa Romai Bawang Putih dianggap sebagai sumber kekuatan. Menurut mereka memakan Bawang Putih dapat meningkatkan keberanian dan semangat. Demikian pula dengan Tentara Viking dari Normandia yang terkenal terkenal keperkasaannya. Ternyata mereka sering mengkonsumsi Bawang Putih dalam jumlah besar.
Contoh lainnya yaitu pada masa perang dunia kesatu dan kedua. Bawang putih memiliki peranan besar dalam pengobatan prajurit yang terluka. Tidak hanya untuk para prajurit saja, Bawang Putih pun bermanfaat untuk para Atliet pada masa Yunani Kuno, kebiasan para Atliet pada masa Yunani Kuno diantaranya yaitu sering mengkonsumsi Bawang Putih dalam jumlah yang banyak.
Bawang putih masuk ke Negara Indonesia yaitu melalui jalur perdagangan Internasional, dari mulai daerah pesisir hingga ke pedalaman. hingga sampai saat ini bawang putih sangatlah akrab dengan lidah orang Indonesia.
CIRI-CIRI TANAMAN BAWANG PUTIH
Bawang putih tumbuh secara berumpun, dan dapat berdiri tegak sampai 30-75 cm. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih, dan memanjang. Kelopak daunya kuat dan membungkus tipis kelopak daun yang muda untuk membentuk batang semu. sedang kan akarnya berbentuk serabut kecil yang jumlahnya banyak.
Di bagian bawah tanaman bawang putih terdapat umbi-umbi yang terbungkus kelopak-kelopak daun tipis. Umbi-umbi tersebut terdiri sejumlah anak bawang putih (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih dan biasanya kering. Setiap rumpun bawang putih terdiri dari 3-12 (siung). Namun, jumlah dan susunan siungnya berbeda-beda, tergantuk jenisnya.
Di dalam Siung bawang putih terdapat lubang kecil dari dasar sampai ujung siung. Pada lubang bagian bawah terdapat tunas-tunas vegetatif yang akan menjadi calon daun tanaman barut dan menjadi pelopor bagi tumbuhnya daun-daun yang lain.
Setiap Siung bawang putih terdiri atas tiga bagian:
- Bagian dasar atau bagian pangkal yang berbentuk cakram. Dari bagian ini tumbuh akar-akar serabut secara mendatar. Akar tersebut fungsinya bukan untuk mencari air, tetapi merupakan akar pengisap makanan saja.
- Titik tumbuh berada di tengah cakram.
- Daging pembungkus titik tumbuh, yang berfungsi melindungi titik tumbuh dan cadangan makanan jika diperlukan untuk tumbuhan baru.
LINGKUNGAN PERTUMBUHAN BAWANG PUTIH
Bawang putih merupakan tumbuhan dataran tinggi dengan ketinggian yang ideal untuk menanam tumbuhan bawang putih yaitu 600-1000 meter di atas permukaan air laut. Di Indonesia bawang putih banyak ditanam di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa tenggara Timur, dan lain-lain.
Jika kalian ingin lebih optimal lagi dalam menanam tumbuhan bawang putih selain ketinggian tempat yang sesuai, diperlukan juga suhu yang cocok. Suhu yang sejuk, tidak panas, dan tidak terlalu dingin yaitu berkisaran antara 15-20 ⁰C . Pada suhu 25 ⁰C pertumbuhan bawang putih akan terhambat. Sedangkan pada suhu 27 ⁰C umbi bawang putih tidak mau tumbuh. Jika berada suhu terlalu rendah pertumbuhan daun bawang putih akan terhambat kisaran di bawah 15 ⁰C. Tumbuhan bawang putih pada umumnya kurang menyukai air hujan terutama pada masa tua. Curah hujan yang tinggi kurang di sukai oleh tanaman jenis ini, sedangkan hujan di malam hari dapat menyebabkan penyakit yang biasa disebut tepung embun. Bawang putih dapat ditanam di pekarangan, tanah ategalan, atau di sawah. kondisi tanah yang Gembur dapat menghasilkan umbi yang lebih baik dibandingkan dengan tanah tidak Gembur, dan jenis tanah yang cocok untuk tanaman bawang putih yaitu tanah lempung. Tanaman bawang putih juga menyukai tanah yang subur dan banyak mengandung humus
PENANAMAN BAWANG PUTIH
Untuk menanam tanaman bawang putih, membutuhkan tekhnik yang benar agar dapat tumbuh subur, menghasilkan bawang putih yang kualitas dan jumlahnya banyak.
Untuk menanam bawang putih ada beberapa tahap yang harus di perhatikan, yaitu:
- Waktu Tanam
- Bibit
- Pengolahan tanah
- Tekhnik menanam
- Pemeliharaan tanaman
1. Waktu Tanam
Waktu tanam bawang putih di tentukan oleh curah hujan dan sinar matahari. Saat yang paling baik untuk menanam bawang putih adalah awal musim kemarau, dan di panen saat musim kemarou juga. Biasanya bawang putih ditanam pada bulan April sampai Juni, dan panen di perkirakan pada bulan Agustus sampai Oktober. Namun, yang paling penting penanaman dan pemanenan bawang putih dilakukan pada musim kemarau.
2. Bibit Bawang Putih
Agar hasil tanaman bawang putih sesuai dengan yang kita harapkan, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah bibit. untuk mendapatkan bibit bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menanam sendiri dan membeli.
Jika kita akan membeli bibit bawang putih, yang harus diperhatikan adalah ukuran umbinya. pilih lah umbi yang berukuran kecil atau sedang. karena bibit yang kecil atau sedang, biasanya harganya lebih murah dan penanganannya lebih mudah. Selain itu juga belilah bibit bawang putih yang sudah bersertifikat karena kualitasnya terjamin.
Untuk mengadakan Bibit bawang putih sendiri, pertama-tama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan calon bibit yang berkualitas, bermutu tinggi. Bibit yang bagus dan baik pasti berasal dari tanaman yang pertumbuhannya sehat, normal, dan bebas penyakit. selain itu umbi bibit tidak boleh cacat dan harus sehat. Bibit yang akan di gunakan harus bibit umbi yang sudah lama di diamkan yaitu perkiraan sekitar 4-8 bulan. dan bibit bawang putih yang akan di tanam haruslah sama besarnya, saran jika ingin menggunakan bibit bawang putih sendiri umbi setiap siungya pilih salah satunya yang berukuran sedang.
Jika kita ingin mendapatkan bibit sendiri harus ada lokasi khusus untuk menanam, dan tidak tercampur dengan bawang putih yang akan dikonsumsi. Penanamannya dapat dilakukan pada lahan yang terbatas. jarak tanam untuk menanam bibit bawang putih yaitu 10x10 cm. dengan jarak tersebut akan di hasilkan umbi bawang putih berukuran sedang yang lebih tinggi dan berjumlah lebih banyak. kemudian umbi bawang putih yang akan digunakan untuk bibit harus di simpan di gunang yang baik ventilasinya serta bebas dari hama dan penyakit.
Untuk mengetahui berapa jumlah bibit yang akan di gunakan, kita bisa lihat semisal jarak tanaman yang dibuat antara 10-15 cm, maka kebutuhan akan bibit sekitar 600.000 buah siung per hektar (Ha). Jika setiap siung beratnya kisaran 3 gram, bibit yang di butuhkan sekitar 1.350-14000 kg bawang putih setiap hektar.
3. Pengelolaan Tanah
Tanah yang akan dijadikan media tanam bawang putih harus diolah terlebihdahulu yang meliputi penggemburan tanah, pembuatan bedengan, pengapuran tanah. terutama tanah yang bersifat asam dan pemberian pupuk dasar.
a. Penggemburan Tanah
Penggemburan tanah merupakan sebuah metode yang baik untuk menanam bawang putih karena dapat menumbuhkan tanaman bawang putih dengan baik. ccara untuk menggemburkan tanah di antaranya dengan cara mencangkul, bajak, atau teraktor.
b. Pembuatan Bedengan
Hal yang harus dilakukan untuk membuat bedengan yaitu dengan cara membuat parit atau saluran air. ukuran dan kedalaman saluran ialah sekitar 40 cm tanah hasil galiannya bisa di simpan di kiri ataou kanan parit, dan digunakan untuk membuat bedengan. panjang bedengan bisanya sekitar 300 m dengan lebar 80 cm dan tinggi 15-30 cm, sedangkan tingginya bergantung pada jenis tanah, misal jenis tanah yang berpasir tidak perlu terlalu tinggi bedengannya sedangkan jika jenis tanahnya berat ( lempung) maka bedengannya haruslah tinggi.
c. Pengapuran
Pengapuran dilakukan pada tanah yang bersifat asam, Jenis kapur yang akan di gunakan jika tanahnya bersifat asam yaitu kapur karbonat, yang berasal dari batuan kapur yang langsung digiling tanpa melalui proses pembakara. waktu pemberian kapur yang baik adalah 2-4 minggu sebelum melakukan penanaman. dan jangan lupa paktor cuaca harus di perhatikan juga. Sebelum melakukan pengapuran kita harus melkakuan pembersihan rumput, dan tanaman pengganggu lainnya. Setelah dicangkul tanah di taburi bubuk kapur secara merata, kemudian di cangkul kembali agar kapurnya merata, dan tanha di biarkan selama 2-3 minggu.
d. Pemberan Pupuk Dasar
Pemberian pupuk dasar dilakukan sekitar 1 minggu atau beberapa hari sebelum penanaman.
4. Tekhnik Menanam Bawang Putih
Setelah selesai semua persiapan di atas kini saatnya pada tahap penanaman bibit, sebelum ke tahap penanaman bibit bawang putih alangkah bagusnya bedeng-bedengan di basahi dulu atau di airi dulu. Setelah itu baru lha bibit di tanam yaitu dengan cara membuat lubang dan bibit bawang putih (siung) di masukan. perlu di ingat ketika di tahap penanaman bibit yang baik perkiraan dalam lubang nya sekitar 3-4 cm, jangan ter lalu dalam karena akan menimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan bibit, menyebabkan pembusukan. untuk posisi penanaman bibit ditancapkan dengan posisi tegak lurus dan ujung siung menghadap ke atas. saya ingatkan posisi penanaman bibit jangan sampai terbalik meski bibit tetap akan tumbuh tapi tidak akan sempurna tumbuhnya.
Setelah bibit di tanam, bagian atas bibit di taburi dengan tanah, agar supaya menjaga atau mempertahankan suhu, kelembaban, kondisi permukaan tanah, dan memperbaiki struktur tanah, bedengan di tutup dengan jerami.
5. Pemeliharaan Tanaman
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau sesuai yang di harapkan, pemeliharaan tanaman bawang putih , meliputi penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit.
a. Penyiraman
Karena biasanya budi daya bawang putih sering dilakukan pada musim kemarau, maka sangatlah di butuhkan untuk penyiraman, terutama pasa saat pembentukan umbi. Frekuensi penyiraman harus diperhatikan, yang paling penting ialah menjaga agar tanaman tidak kekurangan air, tetapi jangan sampai becek juga karena tanaman bawang putih tidaak menyukai tanah yang becek karena dapat mengakibatkan pembusukan bibit. Pada awal penanaman , tanah di usahakan tetap basah selama 2-3 hari. Jika tanaman telah tumbuh dengan baik, penyiraman atau pemberian air dapat dikurangi kira-kira seminggu sekali. Penyiraman bisa dilakukan menggunakan embrat atau dengan menggenangi saluran air atau parit.
b. Penyiangan dan Penggemburan Tanah
Fungsi penyiangan yaitu agar menghindari tumbuhan pengganggu atau gulma yang akan merugikan atau mengganggu proses pertumbuhan tanaman bawang putih tersebut. Apa itu penyiangan ? yaitu presos mencabut membuang gulma, semisal rumput. Sedangkan proses penggemburan tanah dilakukan agar sirkulasi udara dalam tanah berjalan lancar. Kenapa dilakukan penggemburan tanah karena seiring dengan pertumbuhan tanaman biasanya sering terjadi pemadatan tanah yang disebabkan oleh air hujan atau penyiraman yang berlebihan sehingga dapat menghambat proses pembentukan umbi bawang putih.
Penggemburan tanah bisa dilakukan bersama-sama dengan penyiangan gulma. dalam tahapan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak sistem perakaran tanaman. Penyiangan biasanya dilakukan sebanyak 2-3 kali selama pertumbuhan.
c. Pemupukan
Proses pemupukan harus dilakukan agar mengoptimalkan proses pertumbuhan bawang puti, karena unsur hara pada tanah belum tentu dapat mencukupi bagi pertumbuhan bawang putih. Untuk menambahkan unsur hara diantaranya yaitu, Nitrogen (N), Kalium (K), dan Fosfat (P). Pemupukan biasanya dilakukan secara bertahap yaitu 2 kali. Pemberian pupuk yang pertama biasanya dilakukan sebelum proses penanaman, sedangkan proses pemupukan yang kedua diberikan setelah penanaman.
Pupuk yang di gunakan bisa berupa pupuk alami seperti Kompos, pupuk kandang, atau pupuk buatan. sedangkan pupuk buatan bida berupa pupuk tunggal atau pupuk menjemuk. Pemberian pupuk bisa dilakukan secara kombinasi, yaitu antara pupuk alami dan pupuk buatan.
Kalium sangatlah penting untuk tanaman bawang putih dengan kalium dan nitrogendapat menghasilkan produksi dan kualitas bawang putih yang tinggi. jika pemupukan hanya menggunakan nitrogen saja, hasil umbi akan rendah dan apabiala pemberian pupuk nitrogen dengan sekala besar atau dosis berlebihan, menyebabkan umbi berukuran besar, akantetapi ketika di simpan umbi akan menyusut karena banyak kehilangan air dan tidak padat. Fosfat dapat mendorong pertumbuhan akar. dan unsur ini biasanya diberikan dengan jumlah sedikit. Sulfur dapat mempengaruhi bau dan rasa bawang putih.
Selain pemberian pupuk buatan biasanya pemberian pupuk alami dilakukan sebelum tahap penanaman atau sebagai pupuk dasar. Cara menggunakan pupuk dasar dilakukan dengan cara menebarkannya di atas bedengan. setelah itu pupuk di campuri dengan tanah di atas bedengan.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
Seperti halnya tanaman bawang puti tidak luput dari serangan hama dan penyakit tanaman. hama dan penyakit biasanya menyerang bagian tanaman bawang putih, mulai dari akar, umbi, batang, dan daun. biasanya hama kutu yang sering menyerang tanaman bawang putih. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menyemprot pestisida, misal Tamaron, dan Folidol.
Penyakit yang sering menyerang tanaman bawang putih biasanya bercak daun, embun upas, dan cendawan. Pemberian pestisida 0,2-0,3 % dapat mengatasi penyakit ini.
Selamat mencoba dan Terimakasih.
Jika kita ingin mendapatkan bibit sendiri harus ada lokasi khusus untuk menanam, dan tidak tercampur dengan bawang putih yang akan dikonsumsi. Penanamannya dapat dilakukan pada lahan yang terbatas. jarak tanam untuk menanam bibit bawang putih yaitu 10x10 cm. dengan jarak tersebut akan di hasilkan umbi bawang putih berukuran sedang yang lebih tinggi dan berjumlah lebih banyak. kemudian umbi bawang putih yang akan digunakan untuk bibit harus di simpan di gunang yang baik ventilasinya serta bebas dari hama dan penyakit.
Untuk mengetahui berapa jumlah bibit yang akan di gunakan, kita bisa lihat semisal jarak tanaman yang dibuat antara 10-15 cm, maka kebutuhan akan bibit sekitar 600.000 buah siung per hektar (Ha). Jika setiap siung beratnya kisaran 3 gram, bibit yang di butuhkan sekitar 1.350-14000 kg bawang putih setiap hektar.
3. Pengelolaan Tanah
Tanah yang akan dijadikan media tanam bawang putih harus diolah terlebihdahulu yang meliputi penggemburan tanah, pembuatan bedengan, pengapuran tanah. terutama tanah yang bersifat asam dan pemberian pupuk dasar.
a. Penggemburan Tanah
Penggemburan tanah merupakan sebuah metode yang baik untuk menanam bawang putih karena dapat menumbuhkan tanaman bawang putih dengan baik. ccara untuk menggemburkan tanah di antaranya dengan cara mencangkul, bajak, atau teraktor.
b. Pembuatan Bedengan
Hal yang harus dilakukan untuk membuat bedengan yaitu dengan cara membuat parit atau saluran air. ukuran dan kedalaman saluran ialah sekitar 40 cm tanah hasil galiannya bisa di simpan di kiri ataou kanan parit, dan digunakan untuk membuat bedengan. panjang bedengan bisanya sekitar 300 m dengan lebar 80 cm dan tinggi 15-30 cm, sedangkan tingginya bergantung pada jenis tanah, misal jenis tanah yang berpasir tidak perlu terlalu tinggi bedengannya sedangkan jika jenis tanahnya berat ( lempung) maka bedengannya haruslah tinggi.
c. Pengapuran
Pengapuran dilakukan pada tanah yang bersifat asam, Jenis kapur yang akan di gunakan jika tanahnya bersifat asam yaitu kapur karbonat, yang berasal dari batuan kapur yang langsung digiling tanpa melalui proses pembakara. waktu pemberian kapur yang baik adalah 2-4 minggu sebelum melakukan penanaman. dan jangan lupa paktor cuaca harus di perhatikan juga. Sebelum melakukan pengapuran kita harus melkakuan pembersihan rumput, dan tanaman pengganggu lainnya. Setelah dicangkul tanah di taburi bubuk kapur secara merata, kemudian di cangkul kembali agar kapurnya merata, dan tanha di biarkan selama 2-3 minggu.
d. Pemberan Pupuk Dasar
Pemberian pupuk dasar dilakukan sekitar 1 minggu atau beberapa hari sebelum penanaman.
4. Tekhnik Menanam Bawang Putih
Setelah selesai semua persiapan di atas kini saatnya pada tahap penanaman bibit, sebelum ke tahap penanaman bibit bawang putih alangkah bagusnya bedeng-bedengan di basahi dulu atau di airi dulu. Setelah itu baru lha bibit di tanam yaitu dengan cara membuat lubang dan bibit bawang putih (siung) di masukan. perlu di ingat ketika di tahap penanaman bibit yang baik perkiraan dalam lubang nya sekitar 3-4 cm, jangan ter lalu dalam karena akan menimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan bibit, menyebabkan pembusukan. untuk posisi penanaman bibit ditancapkan dengan posisi tegak lurus dan ujung siung menghadap ke atas. saya ingatkan posisi penanaman bibit jangan sampai terbalik meski bibit tetap akan tumbuh tapi tidak akan sempurna tumbuhnya.
Setelah bibit di tanam, bagian atas bibit di taburi dengan tanah, agar supaya menjaga atau mempertahankan suhu, kelembaban, kondisi permukaan tanah, dan memperbaiki struktur tanah, bedengan di tutup dengan jerami.
5. Pemeliharaan Tanaman
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau sesuai yang di harapkan, pemeliharaan tanaman bawang putih , meliputi penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit.
a. Penyiraman
Karena biasanya budi daya bawang putih sering dilakukan pada musim kemarau, maka sangatlah di butuhkan untuk penyiraman, terutama pasa saat pembentukan umbi. Frekuensi penyiraman harus diperhatikan, yang paling penting ialah menjaga agar tanaman tidak kekurangan air, tetapi jangan sampai becek juga karena tanaman bawang putih tidaak menyukai tanah yang becek karena dapat mengakibatkan pembusukan bibit. Pada awal penanaman , tanah di usahakan tetap basah selama 2-3 hari. Jika tanaman telah tumbuh dengan baik, penyiraman atau pemberian air dapat dikurangi kira-kira seminggu sekali. Penyiraman bisa dilakukan menggunakan embrat atau dengan menggenangi saluran air atau parit.
b. Penyiangan dan Penggemburan Tanah
Fungsi penyiangan yaitu agar menghindari tumbuhan pengganggu atau gulma yang akan merugikan atau mengganggu proses pertumbuhan tanaman bawang putih tersebut. Apa itu penyiangan ? yaitu presos mencabut membuang gulma, semisal rumput. Sedangkan proses penggemburan tanah dilakukan agar sirkulasi udara dalam tanah berjalan lancar. Kenapa dilakukan penggemburan tanah karena seiring dengan pertumbuhan tanaman biasanya sering terjadi pemadatan tanah yang disebabkan oleh air hujan atau penyiraman yang berlebihan sehingga dapat menghambat proses pembentukan umbi bawang putih.
Penggemburan tanah bisa dilakukan bersama-sama dengan penyiangan gulma. dalam tahapan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak sistem perakaran tanaman. Penyiangan biasanya dilakukan sebanyak 2-3 kali selama pertumbuhan.
c. Pemupukan
Proses pemupukan harus dilakukan agar mengoptimalkan proses pertumbuhan bawang puti, karena unsur hara pada tanah belum tentu dapat mencukupi bagi pertumbuhan bawang putih. Untuk menambahkan unsur hara diantaranya yaitu, Nitrogen (N), Kalium (K), dan Fosfat (P). Pemupukan biasanya dilakukan secara bertahap yaitu 2 kali. Pemberian pupuk yang pertama biasanya dilakukan sebelum proses penanaman, sedangkan proses pemupukan yang kedua diberikan setelah penanaman.
Pupuk yang di gunakan bisa berupa pupuk alami seperti Kompos, pupuk kandang, atau pupuk buatan. sedangkan pupuk buatan bida berupa pupuk tunggal atau pupuk menjemuk. Pemberian pupuk bisa dilakukan secara kombinasi, yaitu antara pupuk alami dan pupuk buatan.
Kalium sangatlah penting untuk tanaman bawang putih dengan kalium dan nitrogendapat menghasilkan produksi dan kualitas bawang putih yang tinggi. jika pemupukan hanya menggunakan nitrogen saja, hasil umbi akan rendah dan apabiala pemberian pupuk nitrogen dengan sekala besar atau dosis berlebihan, menyebabkan umbi berukuran besar, akantetapi ketika di simpan umbi akan menyusut karena banyak kehilangan air dan tidak padat. Fosfat dapat mendorong pertumbuhan akar. dan unsur ini biasanya diberikan dengan jumlah sedikit. Sulfur dapat mempengaruhi bau dan rasa bawang putih.
Selain pemberian pupuk buatan biasanya pemberian pupuk alami dilakukan sebelum tahap penanaman atau sebagai pupuk dasar. Cara menggunakan pupuk dasar dilakukan dengan cara menebarkannya di atas bedengan. setelah itu pupuk di campuri dengan tanah di atas bedengan.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
Seperti halnya tanaman bawang puti tidak luput dari serangan hama dan penyakit tanaman. hama dan penyakit biasanya menyerang bagian tanaman bawang putih, mulai dari akar, umbi, batang, dan daun. biasanya hama kutu yang sering menyerang tanaman bawang putih. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menyemprot pestisida, misal Tamaron, dan Folidol.
Penyakit yang sering menyerang tanaman bawang putih biasanya bercak daun, embun upas, dan cendawan. Pemberian pestisida 0,2-0,3 % dapat mengatasi penyakit ini.
Selamat mencoba dan Terimakasih.
0 Comments