Assalamu'alaikum wr. wb.
Kaum Muslimin-muslimat yang berbahagia.
Sebentar lagi tanggal 1 Muharram akan tiba. Kita sambut kehadirannya sebagai Tahun Baru hijriah, yaitu tahun baru bagi seluruh kaum muslimin di dunia, termasuk kaum muslimin di Indonesia.
Kita harus sering bersyukur kepada
‘الله’ karena ternyata kita masih diberikan umur yang panjang, sehingga dapat memasuki Tahun Baru Hijriah ini dengan selamat,sehat,dan sejahtera. Semoga dengan keadaan seperti ini kita bisa menjadikan bekal modal kita dalam menyongsong Tahun Baru Hijriah ini untuk membangkitkan semangat memperjuangkan agama Islam ini sesuai dengan semangat Nabi Muhammad ï·º, dan sahabat-sahabat beliau sewaktu melakukan hijrah dari kota Mekah menuju kota Madinah dalam usaha menegakan Agama Islam.
Kaum Muslimin-muslimat yang berbahagia.
Bulan Muharaam merupakan awal permulaan tahun Hijriah, dimana pada bulan Muharaam ini termasuk bulan yang mulia dan terpuji. N
abi Muhammad ï·º sendiri menyebutkan Bulan Muharram ini sebagai bulan ‘الله’. Beliau bersabda di dalam sebuah hadis yang artinya "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan ‘الله’ yang kalian menyebutnya bulan Muharram."
Oleh sebab itu, di dalam menyongsong kedatangan Tahun Baru Hijria ini marilah kita tingkatkan amal kebaikan kita sesuai dengan arti yang terkandung dalam tahun Hijriah. Yaitu nama Tahun di mana Khalifah Umar bin Khattab telah menetapkannya, agar seluruh umat Islam senantiasa terkenang akan peristiwa Hijrah Nabi dalam upaya menegakkan agama Islam. Sehingga bagi umat Islam, setiap kali kedatangan Tahun Baru Hijriah, diharapkan jiwanya tergugah bahwa diatas pundaknya terletak beban yang berat. Sebab, Kalau bukan umat Islam sendiri yang memperjuangkannya, siapa lagi? Sudah Pasti orang di luar Islam pasti tidak mau memperjuangkannya agama Islam. Bahkan sebaliknya, mereka itu selalu berharap agar agama Islam cepat hancur.
Perhatikan Firman ‘الله’ di dalam surat [Al-Baqarah:120] yang artinya :
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka."
Bila kita perhatikan dengan seksama ayat diatas, maka jelas bahwa orang-orang di luar Islam selalu berusaha agar agama Islam cepat hancur. Sebab, dengan begitu, mereka akan mempunyai banyak peluang untuk menarik orang-orang Islam masuk ke dalam agama mereka.
Kaum Muslimin-muslimat yang berbahagia.
Demikianlah seharusnya sikap kita di dalam menyambut kedatangan Tahun Baru Hijriah. Kita bangkitkan semangat perjuangan membela Islam yang kadang-kadang menjadi semakin pudar. Untuk lebih membangkitkan semangat itu marilah kita ungkap kembali peristiwa hijriah N
abi Muhammad ï·º yang penuh bahaya namun berhasil itu.
Kaum Muslimin-muslimat yang berbahagia.
Pristiwa hijrah Nabi ke kota Madinah itu dilatarbelakangi oleh tekanan-tekanan orang-orang Quraisy yang kafir terhadap diri Rasulullah ï·º. Tekanan itu begitu berat dan membahayakan sehingga akhirnya beliau mendapat wahyu dari ‘الله’ agar melakukan hijrah ke kota Madinah. Sebab, orang-orang Quraisy semakin berang dan marah setelah diketahui bahwa banyak dari orang-orang Quraisy yang telah mengikuti jejak Rasulullah ï·º masuk agama Islam. Maka ketika tercium oleh mereka rencana Rasulullah ï·º untuk melakukan hijrah ke kota Madinah secara diam-diam, mulailah orang-orang Quraisy melakukan penjagaan ketat terhadap diri beliau dan para pengikutnya. Kebetulan pada malam itu Rasulullah ï·º berada di rumah Sayyidina Ali. Sehingga rumah itu lalu di kepung oleh orang-orang kafir Quraisy, rapat sekali tanpa ada celah-celah yang dapat dijadikan jalan meloloskan diri.
Akan tetapi berkat kecerdikan dan keberanian Rasulullah ï·º akhirnya beliau lolos dari kepungan itu dan terus menuju ke Gua Tsur utuk dapat bertemu dengan Abu Bakar, dan sekaligus bersembunyi di sana. Demikianlah sekilas hijrah Rasulullah ï·º dimana mulai saat itu Islam semakin berkembang dan jaya, meluas ke seantero jazirah Arabia. Karena itulah peristiwa hijrah Rasulullah ï·º ini diabadikan oleh Sayyidina Umar bin Khattab sebagai permulaan tahun Islam, yang berdasarkan prakiraan bulan dimulai dengan bulan Muharram, bulan mulia dan terpuji.
Kaum Muslimin-muslimat yang berbahagia.
Setelah nanti kita memasuki Tahun Baru Hijriah, selain harus meningkatkan semagat perjuangan membela agama Islam, maka tak kalah pentingnya yang perlu kita lakukan adalah menengok kebelakang sebelum maju ke depan. Artinya, kita harus menengok dulu kepada masa lampau, apa yang telah kita perbuat. Manakah yang lebih banyak, perbuatan maksiatnya atau kebaikannya. Mana pulakah tindakan yang menguntungkan dan yang tidak menguntungkan, di tinjau dari segi Agama.
Bilamana kita telah mengoreksinya secara menyeluruh, barulah kita ayunkan langkah dengan hati-hati agar perbuatan kita dalam memasuki tahun baru ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Begitulah langkah orang yang bijaksana, yaitu orang yang menjadikan masa lampaunya sebagai pelajaran untuk pedoman di masa mendatang.
Firman ‘الله’ di dalam surat [Faatir:37] yang artinya:
"Dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan apabila tidak datang kepada kamu pemberi peringatan ?"
Ayat di atas memberika sebuah pelajaran kepada kita sekalian, bahwa setiap orang yang di beri umur panjang hendaklah mau berpikir mengenai apa yang telah di perbuatnya di masa lalu. Lalu dari pemikira itu orang akan berbenah diri, yang salah harus diubah agar menjadi benar dan yang kurang hendaklah ditambah supaya menjadi sempurna, demikian hingga amalan kita semakin sempurna.
Kaum Muslimin-muslimat yang berbahagia.
Masih berkenaan dengan Tahun Baru Hijriah ini, kami ingatkan kepada setiap orang yang beragama Islam, Khususnya yang hadir di dalam pengajian ini agar membiasakan memakai Tahun Hijriah dari pada tahun lainya, seperti tahun Masehi. Misalnya didalam membuat surat, mencatat kelahiran anaknya atau apa saja yang membutuhkan catatan penanggalan. Kalau kita sampai sekarang masih belum membiasakan menggunakan penanggalan Hijriah, mulai sekarang kita mulai menggunakan penanggalan Hijria. Siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang memulai menggunakannya, apakah orang-orang yang bukan Islam? Mustahil hal itu bisa terjadi. Oleh sebab itu tugas kita sekalian memulai membudayakan penanggalan Hijriah. Sungguh manfaat besar sekali bagi umat Islam. Selain untuk menggugah semangat kita di dalam memperjuangkan agama Islam, juga akan memberi wibawa besar bagi agama.
Kaum Muslimin-muslimat yang berbahagia.
Akhirnya marilah kita senantiasa berdoa agar dalam memasuki tahun baru Hijriah nanti kita selalu diberi petunjuk oleh ‘الله’ SWT, kepada jalan yang lurus, yaitu jalan yang diridhai-Nya. Bukan jalan orang-orang yang di laknatnya.
Aamiin. ya rabbal 'Alamin.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Sumber:
Buku Pustaka Amanah Jakarta- Contoh-contoh Teks Pidato dan Pedoman Pembawa Acara
0 Comments