Kegiatan budi daya tanaman Garut mencakup dan meliputi beberapa hal di antaranya penyiapan bibit dan lahan,  penanaman bibit, serta pemeliharaannya. di artikel kali ini saya akan mengupas dengan jelas mengenai kegiatan-kegiatan tersebut.

A. PENYIAPAN BAHAN TANAMAN (BIBIT)
Tanaman Garut umumnya diperbanyak secarvegetatif dengan ujung-ujung Rhizomanya. Sebagai bibit, dipilih ujung umbi sepanjang 4 Cm- 7 Cm, sehat, Gemuk, dan yang mempunyai 2-4 mata tuna.

Kebutuhan bahan tanaman (bibit) garut per satuan luas lahan sangat tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan harak tanam. Sebagai pedoman kebutuhan bibit tiap hektar adalah sekitar 3.000 kg - 3.500 kg.

Salah satu keuntungan menanam tanaman garut adalah dengan sekali tanam dapat di panen tiap tahun, dengan rotasi selama 5-7 tahun. caranya adalah dengan meningkatkan sebagian ujung-ujung umbi pada saat panen, sehingga tidak mutlak harus menyiapkan bibit yang baru.

B. PENYIAPAN LAHAN
Tanah di olah sampai Gembur dan bebas gulma ( rumput liar), kemudian dikering angin selama 15 hari agar gas-gas beracun dalam tanah menguap. Tahap berikutnya, tanah yang sudah diolah dipolah untuk dibuat bedengan-bedengan selebar 120 Cm, tinggi 25 Cm- 30 Cm, panjang disesuaikan dengan keadaan lahan, dan jarak antar bedengan 30 Cm - 50 Cm. Disekeliling kebun dibuat parit-parit pembuangan air. di buat pula lubang tanam dengan cangkul sedalam 8 Cm-15 Cm, agar kelak umbi yang terbentuk tidak menonjol ke permukaan tanah. Jarak lubang tanaman 75 Cm x 37,5 Cm.

Bersama-sama dengan pengolahan tanaman atau pembuatan bedengan, dilakukan pemberian pupuk kandang sebagai 20 ton - 30 ton perhektar. Cara pemberian pupuk kandang adalah dengan disebar merata dan dicampur atau dibalikkan bersam-sama lapisan tanah atas. Dapat pula pupuk kandang dimasukan ke dalam lubang tanaman sebagai 0,6 Kg - 0,9 Kg per lubang.

Penyiapan lahan ( Pembuatan Bedeng ) untuk Tanaman Garut
C. PENANAMAN
Waktu menanam yang sangat baik adalah pada waktu  awal musim hujan. Bila cuaca normal, awal musim hujan biasanya jatuh pada bulan Oktober. Tiap lubang tanah yang telah ada ditanami dengan satu bibit terpilih, sehingga populasi per hektar sekitar 28.444 tanaman, bila lahan yang dapat ditanami 80%.

Bersama-sama dengan saat tanam, dilakukan pemupukan dasar. Jenis dan donsis pupuk yang dianjurkan selama masa pertanaman garut adalah Urea 350 Kg -650 kg, TSP / SP-36 300 kg dan KCI 300 kg per hektar. Pada saat tanam di berikan pupuk TSP (SP-36) sesuai dosis anjuran, adapun untuk pupuk Urea dan KCI masing-masing sepertiga dosis anjuran, sehingga menjadi 117 Kg -217 Kg Urea + 100 kg KCI + 300 kg TSP per hektar. Pupuk tersebut diberikan dalam alur-alur sepanjang barisan (lubang tanam) secara merata, kemudian segera ditutup dengan tanah.

D. PEMELIHARAAN TANAMAN
Pemeliharaan tanaman garut meliputi kegiatan pokok sebagai berikut.

1. Penyiangan ( Pendangiran )
Tanaman Garut yang sudah bersih dari Gulma ( Rumput Liar)
Penyiangan perdana dilakukan pada waktu tanaman garut berumur 3-4 bulan. Penyiangan berikutnya kontinu tiap bulan sekali. Namun,pada fase tanaman garut mulai berbunga, penyiangan segera di hentikan. Bersama-sama penyiangan (pendangiran) dilakukan penggemburan tanah sambil menimbunkan tanahnya pada bidang pangkal batang tanaman garut.


Cara menyiang (mendangir) adalah dengan membersihkan rumput liar (gulma). selanjutnya gulma tersebut dibenamkan dalam tanah, yang nantinya dapat berfungsi sebagai pupuk. Alat bantu menyiang dapat berupa cangkul atau kored. Hal yang penting diperhatikan sewaktu menyiang adalah tidak merusak sistem perakaran tanaman garut karena akan dapat menghambat pembentukan umbi-umbi yang baru.

2. Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan bibit, dibutuhkan kondisi tanah yang lembab. Tanah yang kering harus diairi. Caranya adalah dengan dileb atau dengan mengalirkn air melalui slang atau pipa ke area kebun. Untuk pengairan berikutnya bisa disesuaikan, usahakan tanah selalu cukup basah (lembab).

3. Pembumbunan 
Tujuan pembumbunan adalah merangsang tumbuhnya tunas (anakan) yang baru dan pembentukan umbi. Kegiatan pembumbunan dilakukang bersama-sama dengan penyiangan atau dengan interval sebulan sekali.

Bagai mana cara membumbunnya ? yaitu mula-mula menggemburkan tanah di sekeliling batang tanaman garut, kemudian tanahnya ditimbunkan pada bidang pangkal batang tanaman hingga membentuk guludan kecil.
Gambar Pembumbunan Tanaman Garut
4. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan saat tanaman garut berumur 3,5 bulan atau pada saat stadium menjelang berbunga. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan terdiri atas Urea 233 kg - 433 kg dan KCI 200 kg per hektar atau masing-masing dua pertiga dari dosis yang di anjurkan.

Cara pemupukan adalah dengan ditabur pada alur-alur dangkal di sepanjang antarbarisan tanaman. sesuai pemupukan, alur-alur berisi pupuk segera ditutup dengan tanah agar unsur haranya tidak menguap.

5. Perlindungan (Proteksi) Tanaman
Perlindungan tanaman ditunjukan untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit yang menyerang  tanaman. Hama penting yang perlu diwaspadai adalah ulat penggulung daun (Clopvides Ethluis Cran) dan belalang.
Ket:
"Gambar sebelah kiri Serangan hama Ulat dan Gambar sebelah kanan serangan hama Belalang."

Hama ini menyebabkan daun rusak, menggulung, atau bolong-bolong, sehingga proses fotosintesa yang terjadi pada daun terganggu dan mengakibatkan kandungan pati menurun. Pengendalian hama ulat penggulung daun dapat dilakukan dengan cara mekanisme ( membuang daun yang rusak berat) atau dengan disemprot insektisida yang mangkus dan sangkil. Jenis insektisida yang dapat digunakan diantaranyaadalah Decis 2,5 EC, Cibfidor 200 LC, atau Curacron 500 EC. Dapat pula dicoba insektisida nabati yang mangkus terhadap ulat penggulung daun, seperti ekstrak biji nimba dan biji sirsak.

Penyakit penting yang sering ditemukan menyerang tanaman garut adalah penyakit akar yang disebabkan oleh cendawan Rosselina bonudes Sacc dan penyakit hangus ( Buring ) oleh beberapa cendawa, seperti Fusarium spp, Pythum spp, dan Rhizoctonia spp. Serangan Cendawan Rosselina menyebabkan busuknya perakaran dan mengakibatkan tanaman layu atau mati. Serangan cendawan Fusarium, pythium, dan Rhizoctonia menyebab kan hangus bagian tepi-tepi daun. Pengendalian penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara : perbaikan drainase tanah, sanitasi kebun, dan aplikasi fungsida.
Serangan Penyakit Hangus Tepi Daun.