Dahulu itik merupakan unggas liar yang berkeliaran di alam bebas. Namu, oleh manusia di tangkap, dijinakan dan dijadikan hewan peliharaan untuk di konsumsi. Di indonesia itik sudah di pelihara sebelum kerajaan Majapahit berdiri. Selanjutnya pada zaman kerajaan itu, itik disebarkan ke seluruh daerah di Nusantarsa. Pada zaman kolonial Belanda, itik dinamai indichie leoopoend (Indian Runner).

Sejak saat itu, itik mulai dipelihara dan diternakan secara konvesional dengan cara mengangonnya di sawah. Dari irik mereka memanfaatkan telur dan dagingnya sebagai bahan pakan. Pada saat itu terdapat sentral itik di beberapa daerah seperti di Aceh, Sumatra Barat, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Jenis itik yang dipelihara di setiap daerah hampir sama. Beberapa jenis itik yang ada di Indonesia pada saat ini sebagai berikut.

A. ITIK PETELUR
  • Itik Cirebon atau Itik Tegal

Itik Cirebon dikenal juga dengan nama Rambon. Menurut sebagian orang, itik jenis ini dikatakan keturunan dari persilangan itik tegal dengan itik magelang. Namun, sebagian lagi menyatakan itik Cirebon justru itik asli yang dikembangkan di Cirebon dan di Tegal. Mereka protes bahwa itik tegal adalah itik yang berasal dari Cirebon. Itik jenis ini memiliki kelebihan/keunggulan yaitu tahan terhadap penyakit, daya bertelurnya sekitar 260 butir per ekor per tahun, dan rasa dagingnya gurih. Tidak heran jika dagingnya itik jenis ini sangat digemari dan disukai untuk di konsumsi di bagian kota besar. Ukuran telur itik jenis ini cukup besar, sekitar 70 gram per butir. Telor jenis itik ini digolongkan ke dalam telur super.
  •  Itik Mojosari

Itik jenis ini tergolong itk yang produktif. daya bertelur itik ini bisa mencapai 270 butir per ekor per tahun. Bentuk itik jenis ini kakinya lebih pendek dibandingkan dengan itik cirebon atau itik tegal. Namun, ukuran telurnya lebih besar. 
Bulu jenis itik ini berwarna hitam. Berjalannya megal-megol mirip unggas Entog karena kakinya pendek. Jika diternakan secara intensif, itik jenis ini sangat baik ditempatkan di dalam kandang baterai, sama seperti itik cirebon atau itik tegal.
  •  Itik Bali

Itik jenis ini banyak diternakan di pulou Bali dan Nusa Tenggara Barat. Dibandingkan deengan itik Mojosari, itik bali memiliki daya telur yang lebih rendah. Daya bertelurnya itik jenis ini berbeda-beda, tergantung pada corak bulunya. Itik bali yang memiliki  culu yang bercorak suni mampu bertelur 220 butir per ekor selama setahun, sedangkan yang memiliki corak bulu sumbilan hanya 190 butir per ekor selama setahun. Sementara yang memiliki warna bulu sikep hanya mampu bertelur 150 butir per ekor per tahun.

Ukuran telur itik ini  kecil, beratnya sekitar 59 gram per butir. Ukuran ini lebih kecil dibandingkan dengan ukuran telur itik Cirebon ( 70 Gram per butir). Itik jenis ini memiliki kepala dan leher yang kecil, bulat memanjang, dan tegak agak melengkung. badan ramping dan ekor pendek. Ciri yang paling khas dari itik ini hampir semuanya memiliki jambul di kepalanya.
  • Itik Magelang

Itik jenis ini memiliki ciri khas berupa kalung dibagian lehernya. Warna tubuhnya coklat kemerahan mirip warna tubuh ayam ras petelur. kakinya kuning ke hitaman dan berukuran pendek. Itik jenis ini memiliki daya bertelurnya bisa mencapai 230 butir per ekor per tahun.

  • Itik Alabio

Daya tetas itik jenis ini mendekati daya tetas itik cirebon. Produktivitas Itik jenis ini 200-250 butir per ekor per tahun. Ukuran telur itik jenis ini  lebih kecil di bandingkan itik jenis lainnya. Itik Alabio merupakan hasil dari persilangan itik asli Kalimantan dengan itik Peking. Nama "alabio" di berikan oleh drh. Saleh Puspo, orang yang meperkenalkan itik jenis ini. Alabio merupakan nama salahsatu kota di Kabupaten Hulu Sungai Utara di Kalimantan Selatan.

Meski nama itik jenis ini  di ambil dari nama kota Alabio, tetapi daerah terbanyak penghasil iti jenis ini bukan lah di Alabio, justru di Desa Mamar Tegal Sari. Kota Alabio sendiri merupakan tempat pemasarannya, sehingga orang lebih mengenal Itik alabio daripada itik Mamar atau itik tegal sari. Itik alabio memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Bentuk kepalanya kecil dan membesar ke bagian bawah.
  2. Warna bulu itik betina kuning keabuan atau cenderung blorok dengan ujung sayap, ekor, dada, leher, dan kepala kehitaman. Warna jantanya abu kehitaman.
  3. Bentuk badan segi tiga, membesar ke bagian bawah.
  4. Warna paruh dan kaki kuning.
Rangkuman :
Sipat Itik : itik merupakan hewan pemakan segala ( Omnivora) mulai dari biji-bijian, rumput, ganggang, tumbuhan air, binatang air, umbi-umbian, dan siput. Itik memiliki ukuran kaki yang lebih kecil dibandingkan dengan unggas lainya., tetapi memiliki seraput renang. Bulunya tebal dan berminyak sehingga mampu lama berenang di air. kandungan minyak dalam bulu mampu menghalangi air sehingga air tidak membasahi bulu itik. Dibandingkan dengan unggas lain, itik memiliki keunggulan mempertahankan produksi telurnya lebih lama daripada telur. tingkat kematiannya (mortalitas) lebih rendah dibandingan dengan ayam ras. Selain itu, itik lebih tahan terhadap penyakit. Dengan pakan yang kualitasnya renda. itik tetap mampu bertelur sehingga pengadaan pakan itik tidak usah terlalu susah.

B. ITIK POTONG
  • Itik Muskovy ( Entok)
Itik jenis ini cosok untuk itik potong karena memiliki postur ukuran tubuh yang besar. Berat badannya biasanya 3-3,5 kg per ekor. Itik ini juga tidak cuman besar tetapi memiliki daya mengeram yang baik. Dinegara asalnya , Amerika Selatan, itik ini digunakan sebagai "mesin tetas" untuk sebagai media pengeraman telur itik lainya. Belakangan, itik Muskovy disilangkan dengan itik taiwan yang sejenis dengan entok. persilangan ii menghasilkan keturunan itik penghasil dagingyang kualitasnya baik dengan bobot tubuh 2,5-3 kg per ekor pada umur 10 minggu. Itik yang disebut mule duck ini digemari di Taiwan sebagai itik konsumsi.

  • Itik Branti
Itik jenis ini merupakan persilangan entok betina dengan itik alabio dan atau itik tegal. Hasil dari persilangan dari itik alabio, menghasilkan anakan yang beratnya bisa mencapai 2,5-3 kg per ekor pada umur 12 minggu. Sementara yang disilangkan dengan itik tegal hanya menghasilkan anak yang beratnya 1,5 kg per ekor pada umur 12 minggu.

  •  Itik Peking

Itik jenis ini paling baik dijadikan itik pedaging karena berat tubuhnya bisa mencapai 4,5-5 kg per ekor, jika disebarkan dari DOD (day old duck) hingga berumur 10 minggu. Dagingnya memiliki teksdtur yang lembut dan berwarna kekuningan. sSayangnya, bibit (DOD) itik peking ini agak sulit diperoleh.
  • Tiktok
Tiktok merupakan hasil persilangan antara entok asal taiwan dengan itik alabio betina dengan menggunakan inseminasi buatan karena keduanya merupakan jenis yang berlainan sehingga sulit jika dikawinkan secara alami. Tiktok cukup baik dijadikan itik pedaging. Dagingnya tebal, teksturn dagingnya lembut, berwarna coklat muda, dan rasanya gurih. Tiktok tahan terhadap serangan penyakit. Namun, daya tetas telurnya rendah, hanya 30-40%. Tiktok merupakan produk itik yang infertil sehingga untuk menjaga kelangsungan budidayanya dibutuhkan parent stock induk berupa itik alabio betina dengan itik peking.

  •  Itik Apkir 
Itik apkir adalah itik yang sudah tidak bertelur lagi. Itik apkir ini populer diperjualbelikan sebagai itik konsumsi di warung tenda. Berat badannya 1,3-1,5 kg per ekor. Dagingnya liat, keras, dan beraroma khas. Warung tenda di Wilayah Jawa Timur menyukai itik apkir mojosari dan itik apkir khaki cambell.
Sementara, pengusaha warung tenda di Jawa Barat dan Jawa Tengah menyukai itik apkir dari itik cirebon atau itik tegal yang juga memiliki tekstur daging liat dan keras. Selain itu itik apkir, DOD itik jantan juga bisa dijadikan itik pedaging.